Sabtu, 14 Januari 2017

Pemrograman Dasar

OPERATOR BORLAND C++



Operator merupakan simbol atau karakter yang biasa dilibatkan dalam program, yang digunakan untuk melakukan sesuatu operasi atau manipulasi, seperti penjumlahan, pengurangan dan lain-lain. 
Operator mempunyai sifat sebagai berikut: 
• Unary 
Sifat Unary pada operator adalah hanya melibatkan sebuah operand pada suatu operasi aritmatik 
Contoh : -5 
 • Binary 
Sifat Binary pada operator adalah melibatkan dua buah operand pada suatu operasi aritmatik 
Contoh : 4 + 8 
 • Ternary 
Sifat Tenary pada operator adalah melibatkan tiga buah operand pada suatu operasi aritmatik 
Contoh : 
(10 % 3) + 4 + 2 

Operator Aritmatika 
Operator untuk operasi aritmatika yang tergolong sebagai operator binary adalah: 

Tabel 3.1. Operator Aritmatika 

 Operator yang tergolong sebagai operator Unary, adalah: 
 Contoh : 

#include < stdio.h> 
#include < conio.h> 
#include < iostream.h> 
main( ) 

int x,y, a=0, b=0, c = 0, d = 0; 
clrscr( ); 
cout<<"Masukan Nilai A : "; cin>>x; 
cout<<"Masukan Nilai B : "; cin>>y; 
a=x+y; c = x% y; 
b=x-y; d = x * y; 
printf(“Hasil Dari A= X + Y= %i \n” , a); 
printf(“Hasil Dari B=X - Y= %i \n”,b) 
cout<<" Hasil dari C = X % Y = "< cout<<" Hasil dari D = X * Y = "< getch( );
}
Contoh :

#include 
 #include 
#include 
main( )
{
int x,y, a=0, b=0, c = 0, d = 0;
clrscr( );
cout<<"Masukan Nilai A : "; cin>>x;
cout<<"Masukan Nilai B : "; cin>>y;
a=x+y; c = x% y;
b=x-y; d = x * y;
printf(“Hasil Dari A= X + Y= %i \n” , a);
printf(“Hasil Dari B=X - Y= %i \n”,b);
cout<<" Hasil dari C = X % Y = "< cout<<" Hasil dari D = X * Y = "< getch( );
}
Output yang akan dihasilkan, dari program contoh-1 diatas adalah :
Tanda “ = “, dikenal dengan sebagai Operator Pemberi Nilai (Assignment Operator).
 Hierarki Operator Aritmatika.

Didalam suatu ekspresi aritmatika, selalu menjumpai beberapa operator
aritmatika yang berbeda yang dapat digunakan secara bersamaan. Urutan operator aritmatika sebagai berikut :

Tabel. 3.3. Tabel Hierarki Operator Aritmatika :

 Contoh A = 8 + 2 * 3 / 6
Langkah perhitungannya :
A = 8 + 6 / 6  ( 6 / 6 = 1 )
A = 8 + 1
A = 9
Tingkatan operator ini dapat diabaikan dengan penggunaan tanda kurung “(“ dan “)”.
Contoh :
A = (8 + 2) * 3 / 6
Langkah perhitungannya :
A = 10 * 3 / 6
A = 30 / 6
A = 5

Contoh:
#include 
#include 
#include 
main( )
{
int a, b;
clrscr( );
a = 8 + 2 * 3 / 6;
b = (8 + 2) * 3 / 6;
cout<<" A = 8 + 2 * 3 / 6"< cout<<" B = (8 + 2) * 3 /6"< cout< cout<<" Hasil dari A = "<printf(" Hasil dari B = %i ",b);
getch( );
}
 Operator Pemberi Nilai Aritmatika 
Sebelumnya kita telah mengenal operator pemberi nilai (assignment operator) yaitu tanda “ = “. Sebagai contoh penggunaan operator pemberi nilai A = A + 1
Dari penulisan ekspresi diatas, Borland C++ dapat menyederhanakan menjadi A += 1
Notasi “ += “ ini dikenal dengan operator pemberi nilai aritmatika. Ada beberapa operator pemberi nilai aritmatka diantaranya:

Tabel Operator Pemberi Nilai Aritmatika 

 Operator Penambah dan Pengurang

Masih berkaitan dengan operator pemberi nilai, Borland C++ menyediakan operator penambah dan pengurang. Dari contoh penulisan operator pemberi nilai sebagai penyederhanaannya dapat digunakan operator penambah dan pengurang.

Tabel Operator Penambah dan Pengurang
 A = A + 1 atau A = A - 1; disederhanakan menjadi A ++ atau A-- Operator “ ++ “ atau “ -- “ dapat diletakan didepan atau di belakang variabel.

Keterangan :

1. Penambahan: menambahkan 1 ke nilai variable, prefix (++A) atau postfix (A ++)
2. Pengurangan: mengurangkan 1 ke nilai variabel, prefix (--A) atau postfix (A --)
Kedua bentuk penulisan operator ini mempunyai arti yang berbeda.
• Jika diletakan didepan variabel, maka proses penambahan atau pengurangan akan dilakukan sesaat sebelum atau langsung pada saat menjumpai ekspresi ini, sehingga nilai variabel tadi akan langsung berubah begitu ekspresi ini ditemukan, sedangkan
• Jika diletakan dibelakang variabel, maka proses penambahan atau pengurangan akan dilakukan setelah ekspresi ini dijumpai atau nilai variabel akan tetap pada saat ekspresi ini ditemukan.
Contoh Penambahan:
int x=5;
y = ++x;
(nilai saat ini: y = 6, x=6)
int x=5;
y = x++;
(nilai saat ini : y = 5, x=6)
Pengurangan:
int x=5;
y = --x;
(nilai saat ini: y = 4, x=4)
int x=5;
y = x--;
(nilai saat ini: y = 5, x=4)
Contoh :
/* Penggunaan Notasi Didepan Variabel*/
#include < stdio.h >
#include < conio.h >
main( )
{
int a = 10, b = 5;
clrscr( );
printf("Nilai A = %d", a);
printf("\nNilai ++A = %d", ++a);
printf("\nNilai B = %d", b);
printf("\nNilai --B = %d", --b);
getch( );
}
/* Penggunaan Notasi Dibelakang Variabel*/
#include< stdio.h >
#include< conio.h >
#include< iostream.h >
main( )
{
int a = 10, b = 5;
clrscr( );
printf("Nilai A = %d", a);
printf("\nNilai ++A = %d", a++);
printf("\nNilai A = %d", a);
printf("\nNilai B = %d", b);
printf("\nNilai --B = %d", b--);
printf("\nNilai B = %d", b);
getch( );
}
 Operator Relasi 

Operator Relasi digunakan untuk membandingkan dua buah nilai. Hasil perbandingan operator ini menghasilkan nilai numerik 1 (True) atau 0 (False).

Tabel. 3.5. Tabel Operator Relasi

 Contoh :

#include < stdio.h >
#include < conio.h >
#include < iostream.h >
main( )
{
float a, b, c, d, e, f, x, y;
clrscr( );
cout<<"Masukan Nilai X = "; cin>>x;
cout<<"Masukan Nilai Y = "; cin>>y;
a = x = = y;
b = x != y;
c = x > y;
d = x < y;
e = x >= y;
f = x <= y;
cout< cout<<"Hasil dari "< cout<<"Hasil dari "< cout<<"Hasil dari "< "< cout<<"Hasil dari "< cout<<" hasil="" dari="" "<= "< cout<<"Hasil dari "< getch( );
}
Operator Logika

Operator Relasi digunakan untuk menghubungkan dua buah operasi relasi menjadi sebuah ungkapan kondisi. Hasil dari operator logika ini menghasilkan nilai numerik 1 (True) atau 0 (False).

&& Operator Logika AND
|| Operator Logika OR
! Operator Logika NOT

Operator Logika AND

Operator logika AND digunakan untuk menghubungkan dua atau lebih ekspresi relasi, akan dianggap BENAR, bila semua ekspresi relasi yang dihubungkan bernilai BENAR.

Tabel Logika And

A B A && B
T T T
T F F
F T F
F F F

Contoh : Ekspresi Relasi-1  A + 4 < 10
Ekspresi Relasi-2  B>A + 5
Ekspresi Relasi-3  C - 3 >= 4
Penggabungan ketiga ekspresi relasi diatas menjadi;

A+4 < 10 && B>A+5 && C–3 >= 4
Jika nilai A = 3; B = 3; C = 7, maka ketiga ekspresi tersebut mempunyai nilai:

• Ekspresi Relasi-1  A + 4 < 10  3 + 4 < 10  BENAR
• Ekspresi Relasi-2  B>A + 5  3 > 3 + 5  SALAH
• Ekspresi Relasi-3  C – 3 >= 4  7 – 3 >= 4  BENAR
Dari ekspresi relasi tersebut mempunyai nilai BENAR, maka
A+4 < 10 && B>A+5 && C–3 >= 4  SALAH = 0
Contoh-6 /* Penggunaan Operasi Logika AND */
#include< stdio.h >
#include< conio.h >
#include< iostream.h >
main( )
{
float a, b, c, d, e, f, g, h;
clrscr( );
cout<<"Masukan Nilai A = "; cin>>a;
cout<<"Masukan Nilai B = "; cin>>b;
cout<<"Masukan Nilai C = "; cin>>c;
// Proses
d = a + 4 < 10;
e = b > a + 5;
f = c - 3 >= 4;
g = d && e && f;
cout< cout<<"Program Ekspresi AND"< cout<<"Hasil dari d = a + 4 < 10 adalah " <cout<<"Hasil dari e = b > a + 5 adalah " < cout<<"Hasil dari f = c - 3 >= 4 adalah " < cout<cout<<"Hasil dari g = d && e && f adalah " < cout< getch( );
}


Operator Logika OR

Operator logika OR digunakan untuk menghubungkan dua atau lebih ekspresi relasi, akan dianggap BENAR, bila salah satu ekspresi relasi yang dihubungkan bernilai BENAR dan bila semua ekspresi relasi yang dihubungkan bernilai SALAH, maka akan bernilai SALAH.

Tabel Logika Or
A B A || B
T T T
T F T
F T T
F F F

Contoh Ekspresi Relasi-1  A + 4 < 10

Ekspresi Relasi-2  B>A + 5
Ekspresi Relasi-3  C - 3 > 4
Penggabungan ketiga ekspresi relasi diatas menjadi;
A+4 < 10 || B>A+5 || C–3 > 4

Jika nilai A = 3; B 3; C = 7, maka ketiga ekspresi tersebut mempunyai nilai:

• Ekspresi Relasi-1  A + 4 < 10  3 + 4 < 10 BENAR
• Ekspresi Relasi-2  B>A + 5  3 > 3 + 5 SALAH
• Ekspresi Relasi-3  C - 3 > 4  7 – 3 > 4 SALAH
Dilihat ekspresi diatas salah satu ekspresi tersebut mempunyai nilai BENAR, maka ekspresi tersebut tetap bernilai BENAR.

A+4 < 10 || B>A+5 || C–3 > 4  BENAR = 1

Contoh-7 /* Penggunaan Operasi Logika OR */

#include< stdio.h >
#include< conio.h >
#include< iostream.h >
main()
{
float a, b, c, d, e, f, g, h;
clrscr( );
cout<<"Masukan Nilai A = "; cin>>a;
cout<<"Masukan Nilai B = "; cin>>b;
cout<<"Masukan Nilai C = "; cin>>c;
d = a + 5 > 10;
e = b > 5 + a ;
f = c - 4 <= 7;
g = d || e || f;
cout< cout<<"Program Ekspresi AND"< cout<<"Hasil dari d = a + 5 > 10 adalah " <cout<<"Hasil dari e = b > 5 + a adalah " < cout<<"Hasil dari f = c - 4 <= 7 adalah " < cout<cout<<"Hasil dari g = d || e || f adalah " < cout< getch( );
}

Contoh-8 /* Penggunaan Operasi Logika AND OR*/

#include< stdio.h >
#include< conio.h >
#include< iostream.h >
main( )
{
float a, b, c, d, e, f, g, h;
clrscr( );
cout<<"Masukan Nilai A = "; cin>>a;
cout<<"Masukan Nilai B = "; cin>>b;
cout<<"Masukan Nilai C = "; cin>>c;
// Proses
d = a + 4 < 10;
e = b > a + 5;
f = c - 3 >= 4;
g = d && e && f;
cout< cout<<"Program Ekspresi AND / OR"< cout<<"Hasil dari d = a + 4 < 10 adalah " <cout<<"Hasil dari e = b > a + 5 adalah " < cout<<"Hasil dari f = c - 3 >= 4 adalah " < cout<cout<<"Hasil dari g = d || e && f adalah " < cout< getch( );
}


Operator Logika NOT

Operator logika NOT akan memberikan nilai kebalikkan dari ekspresi yang disebutkan. Jika nilai yang disebutkan bernilai BENAR maka akan menghasilkan nilai SALAH, begitu pula sebaliknya.
Contoh :
Ekspresi Relasi  A + 4 < 10
Penggunaan Operator Logika NOT diatas menjadi;
!(A+4 < 10)
Jika nilai A = 3; maka ekspresi tersebut mempunyai nilai:
• Ekspresi Relasi-1  A + 4 < 10  3 + 4 < 10  BENAR

Dilihat ekspresi diatas salah satu ekspresi tersebut mempunyai nilai BENAR dan jika digunakan operator logika NOT, maka ekspresi tersebut akan bernilai SALAH

!(A+4 < 10)  !(BENAR) = SALAH = 0

Contoh-9 /* Penggunaan Operasi Logika NOT */

#include < stdio.h >
#include < conio.h >
#include< iostream.h >
main( )
{
int a, b, c;
clrscr( );
cout<<"Masukan Nilai A = ";
cin>>a;
/* Proses */
b = (a + 4 < 10);
c = !(b);
cout< cout<<"Nilai A = "< cout<<"Nilai b = (a + 4 < 10) = "< cout<<"Nilai c = !(b) = "<getch( );
}

Operator Bitwise

Operator Bitwise digunakan untuk memanipulasi data dalam bentuk bit.
Borland C++ menyediakan enam buah operator bitwise.
Tabel. 3.6. Tabel Operator Bitiwise

Operator Keterangan
~ Bitwise NOT
<< Bitwise Shift Left
>> Bitwise Shift Right
& Bitwise AND
^ Bitwise XOR
| Bitwise OR

Operator Bitwise << (Shift Left)

Operator Bitwise Shift Left digunakan untuk menggeser sejumlah bit kekiri.
Contoh :
0000000011001001 = 201
////////  digeser 1 bit ke kiri
0000000110010010 = 402
Contoh-10 #include
#include
#include
main()
{
int x;
clrscr();
cout<<"Masukan Nilai X = ";
cin>>x;
cout<<"Nilai Awal : "< x = x << 1;
cout<<"Hasil dari Geser 1 Bit Kekiri = "< getch();
}

Operator Bitwise >> (Shift Right)
Operator Bitwise Shift Right digunakan untuk menggeser sejumlah bit kanan. Contoh :
0000000011001001 = 201
\\\\\\\\  digeser 1 bit ke kanan
0000000001100100 = 100
Contoh-11 #include < iostream.h >
#include < stdio.h >
#include < conio.h >
void main( )
{
int x;
clrscr( );
cout<<"Masukan Nilai X = ";
cin>>x;
cout<<” Nilai Awal : “< x = x >> 1;
cout<<"Hasil dari Geser 1 Bit Kekiri = "< getch( );
}

Operator Bitwise & (And)

Operator Bitwise & ( And ) digunakan untuk membandingkan bit dari dua operand. Akan bernilai benar (1) jika semua operand yang digabungkan bernilai benar (1). Berikut dapat dilihat ilustrasi untuk membandingkan bit dari 2 operand.

Tabel. 3.7. Tabel Operator Bitiwise And Bit Operand 1 Bit Operand 2 Hasil Operand

0 0 0
0 1 0
1 0 0
1 1 1

Contoh :
11001001 = 201
01100100 = 100
AND

01000000 = 64

Contoh-12 #include < iostream.h >
#include < stdio.h >
#include < conio.h >
void main( )
{
int a, x, y;
clrscr( );
cout<<"Masukan Nilai X = ";
cin>>x;
cout<<"Masukan Nilai Y = ";
cin>>y;
a = x & y;
cout<<’\n’;
cout<<"Hasil dari "<

0 komentar:

Posting Komentar